Selasa, 21 November 2017

DEWASA ERTIMBANG

Bahan sermon klasis pekan keluarga hari ke-7

Ogen               : Ulangan30 : 15 - 20
Kotbah            : I Kor. 2 : 6 – 16
Tema              : Dewasa Ertimbang

Pendahuluan
Dewasa adalah orang yang dianggap sudah mampu menentukan pilihannya sendiri, orang yang secara                   hukum sudah mampu mempertanggungjawabkan perbuatannya, dan secara biologis sudah cukup umur untuk beregenerasi.Jadi kalau disebut dewasa ertimbang itu berarti mampu menimbang, memilih atau membuat putusannya sendiri tentang  yang baik dan jahat dan menanggung segala konsekuensinya.
Isi
Dalam kitab ulangan (ogen), Musa memaparkan dua pilihan kepada bangsa Israel, baik dan buruk, kehidupan atau kematian. Siapa yang mengikutkan Firman Tuhan akan diberkati dan siapa yang tidak mengikutkan Firman Tuhan maka ia akan binasa. Musa memperlakukan umat itu secara dewasa, Musa tak perlu menakuti-nakuti mereka atau membesar-besarkan maksud dari pemberitaannya atau menjanjikan sesuatu dengan cara melebih-lebihkan, tetapi apa adanya. Bangsa Israel bebas memilih sebagai tanda bahwa mereka dewasa dalam berpikir dan beriman. Musa juga tidak memaksa atau mempengaruhi mereka dalam mengambil sikap menanggapi pesan yang diasampaikan.
Menurut Rasul Paulus, kedewasaan iman berkaitan dengan kesanggupan seseorang menerima hikmat (kepentaren) Allah. Orang yang dewasa secara imanlah yang mampu menghargai pemberitaaan akan kebenaran Firman. Kebenaren dan hikmat itu tidak dapat dipahami orang – orang dunia ini termasuk pengusasa-penguasanya sebab hikmat itu bukanlah berbicara tetang pengetahuan jaman sekarang, pengetahuan yang berujung pada kebinasaan. Orang yang dewasa secara iman yang mampu menimbang apa yang datang dari Allah dan apa yang berasal dari dunia. Orang yang dewasa adalah orang yang padanya ada Roh Kudus,  ia mampu menimbang apa pun tetapi dunia ini takmampu menimbang tentang dia, seperti ada tertulis, “siapakah yang mampu mengetahui pimikiran Tuhan dan yang sanggup mengajarkannya?”. Orang yang dewasa secara iman tidak akan diombang-ambing pengajaran-pengajaran yang datang dari dunia ini.

Aplikasi
Baiklah setiap hamba Tuhan,  menyampaikan pesan Allah tanpa dipengaruhi oleh pengajaran-pengajaran dunia ini yang berpotensi berubah maksud Allah.Jangan terlalu ambisi untuk membuat orang berubah atau memilih jalannya sehingga hamba-hamba Tuhan mengada-ngada dalam pemberitaannya. Sampaikanlah apa yang seharusnya disampaikan yakni kebenaran Firman Tuhan, sebab itulah yang membawa kehidupan. Biarkan umat memilih dan menimbang sendiri apa yang harus ia lakukan setelah mendengar pemberitaan itu. Ini semua bias dilakukan jika para pemberita itu dikuasai Roh Kudus, sebab hanya orang yang dikuasai Roh yang mengerti isi pikiran Allah. Pemberita pesan Allah  tidak boleh punya maksud atau kepentingan pribadi dalam pemberitaannya, kepentingan uang atau keinginan untuk dipuji parapendengarnya, jika itu ada dalam benaknya penyesatan akan terjadi.
Para pendengar Firman, anak-anak Allah baiklah hidup dalam kedewasaan iman, supaya mampu menimbang setiap pengajaran yang ia dengarkan. Bukan asal enak didengar,  bukan pula karena pertimbangan masuk akal, dan bukan pula  tergantung dari siapa yang memberitakannya, pendeta terkenal atau kurang terkenal, bukan itu semua yang dipertimbangkan orang yang dewasa secara iman, tapi kebenaran yang terkandung dalam pemberitaan-pemberitaan yang didengar. Kuasa Roh Kudus harus dimiliki setiap orang supaya mampu membedakan mana yang benar dan mana yang tidak benar supaya tidak terombang ambingkan oleh pengajaran – pengajaran yang berasal dari dunia ini yang menuju pada kebinasaan. Dengan demikian kita tidak salah berbuat seperti penguasa-penguasa dunia  yang telah menyalibkan Yesus karena mereka piker mereka benar (ayat8).


1 komentar:

ERSADA IBAS JABU

BAHAN SERMON KHOTBAH MINGGU 18 NOV 2018 Invocatio     : “Andiko ulina ras senangna adi kalak si ersenina ersada perarih” (Mzm. 133:1) O...